UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Syair yang Membawa Rindu dan Cinta



Salah satu cara membuat anak sukses adalah melatih mereka untuk berbakti kepada orang tuanya. Berbakti kepada orang tua menjadi kunci keberkahan. Anak akan mendapatkan keberkahan di dalam ilmu, kesehatan, rezeki, dan segala hal yang membuatnya sukses.

Ayat-ayat Al-Quran menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua. Di dalam surah Luqman Al-Quran menceritakan beratnya ibu mengandung dan pesan untuk berbuat baik kepada orang tua. Bahkan di ayat lima belas, meskipun orangtuanya musyrik, anak diminta tetap berbakti. Tetap taat atas permintaan-permintaan orang tua asalkan tidak bertentangan dengan agama.

Pentingnya untuk berbakti kepada orang tua menjadi program di beberapa sekolah yang memahami kunci sukses tersebut. Mereka memutar video tentang perjuangan orang tua. Anak-anak juga diminta bercerita tentang kebaikan orang tuanya. Pintar saja tidak cukup. Tanpa berbakti kepada orang tua, keberkahan dan keberuntungan yang menjadi kunci kesuksesan sulit didapatkan oleh anak.

Keinginan memiliki anak yang berbakti sudah menjadi program banyak orang tua. Bahkan tanpa memahami teori "berbakti adalah kunci keberkahan" pun banyak orang tua yang ingin anaknya berbakti dan mencintai dirinya. Yang menjadi masalah adalah banyak orang tua yang lupa atau tidak memahami pentingnya mengajarkan berbakti dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Pentingnya Mengajarkan Cinta kepada Nabi 

Berbakti dan mencintai Nabi lebih penting dari berbakti dan mencintai orang tua. Jika berbakti dan cinta kepada orang tua saja sedemikian dahsyat, berbakti dan mencintai Nabi lebih hebat lagi efeknya. Berbakti dan mencintai Nabi akan membuat anak terbimbing kehidupannya.

Anak yang dididik untuk berbakti dan mencintai Nabi akan lebih terarah kehidupannya. Pemahaman agamanya akan bertambah dan hatinya akan menjadi bersih. Ia akan mengalami peristiwa-peristiwa yang mengantarnya menjadi orang yang beriman dan berakhlak mulia. Mereka yang berbakti kepada Nabi, karena bertambah baik akhlaknya, otomatis akan berbakti kepada orang tuanya.

Mendidik anak untuk mencintai dan berbakti Nabi adalah program yang dilupakan sebagian orang tua. Mereka mengajarkan tataca cara ibadah yang dilakukan Nabi, tetapi lupa mengajarkan untuk mencintainya. Nabi bersabda:
Ajarilah anak kalian tiga perkara, cinta kepada Nabi, cinta kepada keluarga Nabi, dan membaca Al-Qur’an. (HR Thabrani, Ibnu Majah, dan Ad- Dailami).

Beberapa Teknik Mengajarkan Cinta Kepada Nabi

Ada beberapa cara untuk membuat anak mencintai Nabi di antaranya adalah menceritakan perjuangan hidupnya dalam mendidik umatnya. Menceritakan betapa sayangnya Nabi kepada umatnya.

Memperbanyak mengucapkan sholawat kepada Nabi juga bisa menimbulkan perasaan cinta. Al-Quran memerintahkan untuk bersholawat. Banyak orang yang merasakan bertambahnya rasa cinta kepada Nabi setelah memperbanyak sholawat. Guru Sekumpul berkata, "Aku dijalankan guruku di jalan sholawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan sholawat (memperbanyak baca sholawat)."

Selain memperbanyak sholawat, memperbanyak mengucapkan salam kepada Nabi juga efektif menimbulkan cinta. Mengucapkan salam tidak harus saat berada di depan makam Nabi.  Di manapun berada, seorang muslim bisa menyampaikan salam kepada Nabi. Merasakan berinteraksi bersama Nabi. (baca: https://www.lembarnasihat.com/2022/12/kami-rindu-yaa-rasulullah.html )

Metode lain untuk menimbulkan kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan membaca syair-syair tentang Nabi. Menjelang sholat shubuh, biasanya masjid-masjid memutar tarhim yang berisi syair tentang Rasulullah. Ada getaran rindu yang penulis rasakan di dalam kalimat-kalimatnya. Berikut sebagian syairnya:

"Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaiik. yaa imaamal mujaahidiin, yaa Rasulallaah.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan padamu, wahai pemimpin para pejuang. Ya Rasulullah.

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaiik, yaa naashiral hudaa, yaa khayra khalqillaah.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan padamu, wahai penuntun petunjuk, wahai ciptaan Allah yang terbaik.

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaiik, yaa naashiral haqqi, yaa Rasulallaah.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan padamu, wahai penolong kebenaran, ya Rasulullah..."
Kata-kata dalam syair bisa membangkitkan rasa. Para sahabat Anshar menyanyikan syair "Thala'al Badru Alaina" saat Nabi memasuki kota Madinah. Ada yang mengatakan ini saat Nabi hijrah dari Mekkah, ada yang mengatakan saat Nabi pulang dari perang Tabuk. Entah mana yang benar, namun intinya syair cinta bisa menimbulkan rasa.

Guru Sekumpul sering mengajak murid-muridnya menyenandungkan nasyid atau syair-syair kerinduan kepada Rasulullah SAW. Indahnya suara nasyid, ternyata memberikan efek tambahan yang membuat perasaan semakin kuat. Trik yang sederhana namun efektif menimbulkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.

Keindahan memang membuat jiwa menjadi nyaman. Kenyamanan inilah yang dibutuhkan untuk memperkuat rasa. Ini bisa dirasakan saat sholat di belakang imam yang merdu bacaannya. Imam yang bacaannya benar, jelas makhorijul dan sifat hurufnya, serta merdu akan membuat jama'ah sholat lebih khusyuk.

Ada yang mengatakan bahwa membaca Al-Quran lebih jelas pahalanya dari pada membaca syair atau nasyid yang ditulis ulama. Mereka berpendapat tidak perlu sibuk baca nasyid, perbanyak saja membaca Quran yang lebih jelas pahalanya.

Jika tujuannya menimbulkan pahala bisa jadi kalimat tersebut benar. Namun, selain mencari pahala, proses belajar mencintai juga penting. Ada amal-amal yang mungkin dari sisi pahala lebih kecil. Namun amal-amal tersebut menimbulkan ilmu, pengetahuan, perasaan, atau cinta yang lebih besar. Efek dari amal tersebut akan membuat ibadah lebih bermakna.

Seperti pilihan bekerja atau belajar. Jika tujuannya adalah mengumpulkan uang, tentu bekerja lebih jelas hasilnya daripada belajar. Belajar, tidak mendapatkan uang, bahkan menghabiskan uang. Namun, apakah bekerja sudah pasti lebih baik dari pada belajar?

Untuk mendapatkan uang, dokter umum bekerja dengan membuka praktek. Jika ia berhenti praktek dan menempuh kuliah dokter spesialis, ia akan kehilangan kesempatan mendapat uang. Namun, setelah menjadi dokter spesialis, masyarakat rela membayar berlipat kali lebih mahal. Jadi mana yang benar, apakah sebaiknya membuka praktek atau kuliah menjadi dokter spesialis? Tentu semuanya benar dan tidak ada yang salah.

Cinta akan membuat segalanya menjadi berbeda. Cinta akan membuat kehidupan menjadi indah. Jika cinta belum juga muncul di dalam dada, saatnya melantunkan syair-syair yang membawa rindu dan cinta. Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad.

Wallahu a'lam bishshowab
Lebih lamaTerbaru

1 komentar

  1. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

    Masya Allah Tabarakallah ustadz

    BalasHapus
Translate