UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Mengundang Taufik Allah SWT (bagian ke-1)


Joko pergi ke majelis pengajian bersama Bambang dan Haryo. Dalam perjalanan pulang mereka membicarakan keutamaan sholat tahajud yang disampaikan ustadz Fatih.

Malamnya Bambang dan Haryo menyalakan alarm untuk bangun malam. Mereka ingin melaksanakan sholat tahajud sebagaimana ceramah yang mereka dengar.

Berbeda dengan kedua temannya, Bambang tidak mempersiapkan dirinya untuk bangun malam. Ia memilih tidur lelap walaupun ia melihat persiapan kedua temannya yang antusias ingin sholat tahajud.

Bambang tidak tertarik meskipun ia juga mendengar dan mendapat ilmu yang sama. Ustadz Fatih yang penuh kharisma mampu menggerakkan kedua temannya dan jamaah lain. Namun, hati Bambang tidak tersentuh.

Hal yang dialami Bambang, dari sudut pandang sufi, disebabkan karena ia tidak mendapat taufik yang bisa menguatkan hatinya. Kedua temannya mendapat taufik dari Allah SWT. Hidayah Allah SWT yang sudah didapatkan melalui ustadz Fatih mereka respon dengan semangat.

Contoh kisah tentang Bambang menjelaskan fenomena orang-orang yang mengetahui ilmu tetapi tidak sanggup melaksanakannya. Sudah mengetahui kewajiban sholat, puasa, zakat tetapi tidak memiliki keinginan melaksanakannya. Hidayah berupa ilmu saja tidak cukup. Manusia membutuhkan taufik untuk tergeraknya hati.

Ulama menjelaskan beberapa hal yang membuat seseorang tidak mendapat taufik dari Allah SWT. Dengan mengetahui sebab-sebabnya, seseorang bisa menghindari atau mengobati hal-hal yang menghalangi turunnya taufik dari Allah SWT.

Salah satu penyebab Allah tidak memberikan taufik kepada seseorang adalah masuknya barang haram ke dalam tubuh. Makanan yang haram karena dzatnya seperti babi atau karena proses mendapatkannya seperti mencuri atau korupsi sangat berpengaruh terhadap turunnya taufik dari Allah SWT.

Sudah mengerti yang baik dan yang buruk tetapi tetap saja memilih yang buruk. Sudah berkali-kali diceramahi tidak juga berubah. Nasihat seperti masuk dari telinga kanan langsung keluar ke telinga kiri. Itulah bahaya dari makanan haram.

Orang tua yang mendapati anaknya tidak mau menuruti nasihatnya perlu mengevaluasi makanan yang diberikan kepada anaknya. Sulitnya menyuruh anak mengerjakan sholat bisa jadi bukan karena kalimatnya kurang jelas. Tetapi ada sel-sel di dalam tubuhnya yang terbentuk dari barang haram.

Untuk menterapi anak-anak yang terlanjur memakan makanan haram tentu dengan memberikan asupan yang sebaliknya. Anak perlu diberi makan dengan makanan yang penuh keberkahan.

Sedikit demi sedikit sel-sel tubuhnya akan berganti dengan sel-sel baru yang tumbuh dari makanan yang halal dan penuh berkah. Makanan yang berkah, selain memberikan pengaruh terhadap kesehatan jasmani, juga sangat berefek dengan kesehatan ruhani.

Bisa jadi sel-sel yang tumbuh dari makanan haram masih ada. Namun, dengan semakin banyaknya sel-sel yang berasal dari makanan berkah, keberkahan hidupnya akan muncul. Cahaya taufik dari Allah SWT akan menguatkannya untuk melaksanakan hidayah yang sudah didapatkan.

Makanan yang berkah tentu saja dipengaruhi beberapa unsur. Semakin banyak unsur yang dipenuhi, semakin banyak keberkahan yang ditimbulkannya.

Unsur yang pertama adalah sumber pendapatan dari uang yang digunakan untuk membeli makanan. Pendapatan yang halal tentu saja berkaitan dengan pekerjaan yang halal.

Gus Baha dalam ceramahnya menjelaskan bahwa penghasilan yang betul-betul halal saat ini sulit didapat. Tercampurnya penghasilan dengan barang yang syubhat adalah hal yang sulit dihindari.

Beliau mengatakan bahwa pedagang yang jujur saja masih bisa tercampur penghasilannya dengan hal yang syubhat. Bisa saja timbangannya salah sehingga berat yang dijual ke pelanggan masih kurang.

Pegawai pun demikian. Pegawai yang jujur bisa jadi bekerja di perusahaan yang sebagian produknya ternyata merupakan produk haram. Misalnya perusahaan yang mengenakan bunga riba atas utang pelanggan.

Penulis jadi teringat ucapan Kakanwil DJP Jatim III yang mengatakan bahwa negara membayar ASN itu per detik. Beliau mengingatkan bahwa penghasilan ASN bisa haram jika ASN tersebut tidak bekerja.

Beliau menyebutkan besar penghasilan ASN per detik setelah membagi penghasilan sebulan dengan jumlah jam kerja sebulan. Beliau mengatakan bahwa ada rupiah yang menjadi haram di detik-detik yang ASN tidak bekerja. Bisa hilang keberkahannya. Waduh!

Gus Baha mengatakan bahwa yang jelas halal adalah air hujan. Sambil tertawa Gus Baha berkata, "Kamu buka mulutmu waktu hujan sambil menengadah." "Air hujan yang langsung dari langit, bukan air hujan yang lewat atap milik orang lain ya.", lanjutnya bercanda.

Unsur kedua agar makanan menjadi berkah adalah penghasilan yang digunakan untuk membeli makanan sudah dikeluarkan zakatnya. Meskipun penghasilannya halal, jika sudah sampai haul dan nishab, ada kewajiban zakat yang harus dibayarkan.

Penghasilan yang halal bisa saja mengandung hal syubhat sebagaimana cerita Gus Baha. Itu sebabnya ada zakat yang membersihkan harta. Zakat adalah hak orang miskin yang haram dimakan.

Unsur ketiga untuk menambah keberkahan adalah membaca basmalah saat memakan. Menyertakan nama Allah SWT saat makan serta mengucapkan hamdalah menimbulkan keberkahan.

Bukan hanya di awal makan, kondisi hati yang berdzikir selama makan bisa menimbulkan keberkahan. Gus Baha bahkan pernah menceritakan ada Wali Allah yang di setiap suapan ia selalu memuji Allah SWT.

Keberkahan juga bisa didapatkan saat hendak memasak makanan menyebut nama Allah SWT. Kata anak penulis, koki yang memasak makanan di pesantrennya selalu membaca surah yasin saat memasak. Tentu itu dilakukan salah satunya untuk menambah keberkahan makanan.

Imam Ahmad saat makan di rumah Imam Syafi'i makan dengan lahap. Biasanya para ulama tidak berlebihan dalam urusan makan. Putri Imam Syafi'i merasa heran.

Imam Ahmad mengatakan bahwa ia yakin bahwa makanan di rumah Imam Syafi'i tentu sangat berkah. Ia mengejar keberkahan mumpung mendapat hidangan di rumah Imam Syafi'i.

Wallahu a'lam bishshowab

Posting Komentar

Translate