UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Tembusnya Pandangan

 

Rudi mendapat berita bahwa ayah angkatnya meninggal. Rudi merasa kehilangan dan sedih. Kalau bukan karena ayah angkatnya, ia mungkin masih terlantar di jalan. Ayah angkatnya yang memberinya tempat tinggal, menyekolahkan, bahkan mencarikan pekerjaan untuknya. Ia bisa hidup mandiri dengan mapan karena ayah angkatnya.

"Sebelum wafat, Bapak menitipkan ini buat Mas Rudi," kata putra bungsu ayah angkatnya sambil menyerahkan kotak kecil. Rudi membuka kotak dan mengambil tasbih yang ada di dalamnya. Dengan air mata yang mengalir, Rudi mencium tasbih dengan penuh kerinduan kepada ayah angkatnya.

Tasbih yang diberikan dijaga dengan hati-hati oleh Rudi. Setiap kali Rudi menyentuh tasbih tersebut, ia teringat kepada ayah angkatnya. Di saat itulah ia selalu mengirimkan doa untuknya.

Sebenarnya tasbih tersebut terbuat dari kayu biasa. Bukan dari kayu Kokka yang diimpor dari Turki atau kayu Gaharu yang berbau harum. Namun, karena berasal dari ayah angkatnya, tasbih tersebut menjadi sangat istimewa bagi Rudi.

Seandainya tasbih tersebut ditukar dengan tasbih yang terbuat dari emas, Rudi tidak akan mau menukarnya. Yang ada di mata Rudi bukanlah sekedar tasbih. Namun tasbih yang pernah disentuh oleh ayah angkatnya. Tasbih yang juga menjadi tanda bahwa ayah angkatnya mencintai Rudi.

Tembusnya Pandangan Memberikan Arti yang Berbeda

Ilustrasi kisah tentang Rudi menjelaskan bahwa nilai benda bisa berubah jika dibalik benda tersebut ada peristiwa atau hal yang mendasarinya. Pandangan mata bukan hanya ke benda saja, tetapi tembus sampai yang ada di baliknya.

Seperti Utsman bin Affan saat kehilangan cincin perak yang terjatuh di dalam, sumur. Bagi Utsman yang kaya raya, nilai cincin perak tidaklah seberapa. Namun ia berusaha menemukan cincin tersebut dan menguras sumur tempat cincin terjatuh. Selama tiga hari Utsman bin Affan berusaha mencarinya.

Yang dipandang Utsman bukanlah sekedar cincin perak. Cincin itu dulu milik Nabi Muhammad SAW. Jari orang yang sangat dikasihinya pernah memakai cincin itu. Pandangan Utsman bukan hanya ke cincin tetapi tembus kepada pemilik cincin sebelumnya.

Tembusnya pandangan kepada sesuatu di balik benda bisa merubah cara berpikir seseorang. Tembusnya pandangan saat memandang alam semesta kepada Pencipta alam semesta adalah hal yang sangat dianjurkan di kalangan sufi. Ibnu Atha'illah As-Sakandari di dalam kitab Al-Hikam berkata:
Allah mengizinkan engkau melihat alam sekitarmu, tetapi AIIah tidak mengizinkan engkau berhenti pada benda-benda alam, sebagaimana firman Allah : Katakanlah : "Perhatikanlah apa yang di langit-langit itu". Allah membukakan bagimu jalan untuk mengerti, karena itu Ia tidak berkata : "Perhatikanlah langit-langit itu". Supaya tidak menunjukkan kepadamu adanya benda-benda itu. (Kitab Al Hikam)
Allah SWT di dalam Al-Quran tidak menggunakan kalimat "undzhurus samaawaati", tetapi memakai kalimat "undzhur maadzaa fis samaawaati." Perintahnya bukan hanya memandang langit, tetapi tembus kepada hal-hal yang berkaitan dengan langit.

Mereka yang hanya memandang langit semata akan mengagumi keindahan langit saja. Tetapi mereka yang pandangannya selain kepada langit juga tembus kepada Pencipta langit, selain terpesona kepada keindahan langit, ia juga akan semakin bisa merasakan kebesaran dan kehebatan Pencipta langit.

Pandangan Secara Holistik

Terbiasa melihat alam semesta dengan hakikat-hakikat yang ada di baliknya akan membawa perubahan yang sangat besar. Sikap memandang secara keseluruhan akan bisa membuat seseorang bisa menangkap semua pesan yang dikirimkan.

Saat seorang wanita mendapat kiriman sekuntum bunga mawar, jika pandangannya tidak tembus kepada pengirimnya, efeknya hanya sebentar. Harum serta indahnya warna bunga mawar mungkin hanya menimbulkan kesan satu atau dua jam saja.

Berbeda jika wanita tersebut memandang bunga mawar tembus kepada pengirimnya. Efeknya bisa lebih dahsyat. Jika wanita tersebut memandang di balik bunga mawar ada seorang pria yang ingin menyampaikan cintanya efeknya bisa bertahan berhari-hari. Wanita tersebut bisa tidak tidur karena memikirkan cinta pria di balik bunga mawar.

Seorang ustadz mengatakan bahwa adalah hal yang aneh jika ada Pak Pos atau kurir mengantarkan barang lalu penerima barang hanya fokus kepada kurirnya saja. Tentu penerima barang akan fokus kepada pengirim barang yang telah mengutus kurir untuk membawa barang tersebut.

Rasa terima kasih penerima barang tentu lebih kuat kepada pengirimnya bukan kepada kurirnya. Sangat aneh bila penglihatan penerima barang tidak tembus kepada pengirimnya tetapi hanya sampai kepada kurirnya saja.

Kalau pengirim barang tidak ingin mengirimkan barangnya tentu penerima barang tidak akan mendapat barang. Kurir tanpa upah dari pengirim barang tentu tidak akan sudi mengantarkan barang. Berterimakasih kepada kurir tetapi tidak berterimakasih kepada pengirim adalah kebodohan.

Tembus Pandang adalah Pintu Ma'rifatullah

Terbiasa melihat alam semesta disertai dengan tembusnya pandangan kepada Pencipta alam semesta akan membawa seseorang kepada cabang ilmu ma'rifatullah (mengenal Allah SWT) yang disebut dengan ma'rifatul af'al. Mengetahui dan meyakini bahwa semua yang terjadi di dalam semesta atas seijin Allah SWT.

Seseorang yang terbiasa melihat Allah SWT di balik segala sesuatu akan selalu mengingat Allah SWT. Sebagaimana cerita Rudi yang teringat ayah angkatnya setiap kali melihat tasbih pemberiannya.

Jika ada pengemis datang ke sebuah rumah, sikap pemilik rumah akan tergantung kepada cara ia melihatnya. Jika ia hanya memandang pengemis tersebut tanpa melihat hakikat di baliknya, mungkin ia akan berlaku kasar.

Sikap yang berbeda akan muncul jika ia merasakan bahwa Allah SWT yang telah mengirim pengemis ini ke rumahnya. Allah SWT telah memberi ilham kepada pengemis tersebut untuk membelokkan langkah dan memberanikan hatinya untuk mengetuk pintunya.

Pandangan yang melihat adanya Allah SWT di balik pengemis tentu akan membuat ia berhati-hati dalam berprilaku. Jika tidak memiliki uang untuk diberikan, minimal ia akan berkata baik agar tidak menyinggung perasaan pengemis.

Wallahu a'lam bishshowab
Lebih lamaTerbaru

2 komentar

  1. Masya Allah Tabarakallah ustadz

    BalasHapus
  2. Masih kebayang ketika utadz kasih nasihat2 dalam lingkaran penuh berkah.. MashaaAlloh

    BalasHapus
Translate