UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Jabatan Utama

  


Suatu hari raja akan berkunjung di suatu daerah yang berada di wilayah kerajaannya. Ia mengatakan kepada pegawai istana untuk membuat tempat peristirahatan di tepi danau yang ada di daerah tersebut. Tempat untuk raja berteduh di pinggir danau yang terkenal indah.

Sesampainya di lokasi, pegawai istana melihat bahwa hutan di sekitar danau adalah tempat yang menyenangkan untuk berburu. Ia tahu bahwa raja sangat gemar berburu. Ia kemudian membuat, pondok di samping hutan, kandang kuda, dan mempersiapkan alat berburu. Ia juga mempersiapkan tempat untuk memanggang hasil buruan. Kesibukan membuatnya lupa mempersiapkan tempat peristirahatan di sisi danau.

Saat raja tiba, pegawai istana mengantar raja ke tempat yang telah ia persiapkan. Raja marah karena tempat yang ia pesan di sisi danau belum dibuat oleh pegawai istana. Meskipun raja gemar berburu, tujuan raja ke daerah tersebut adalah menikmati danau, bukan berburu.

Pegawai istana dianggap tidak melakukan tugas walaupun yang ia kerjakan lebih berat daripada yang diperintahkan. Seandainya ia membuat tempat peristirahatan di samping danau kemudian membuat tempat untuk berburu di samping hutan tentu akan membuat raja senang. Tapi karena perintah raja tidak dilaksanakan, ia dianggap tidak bekerja sama sekali.

Contoh lain bahwa tugas utama harus diselesaikan lebih dahulu daripada pekerjaan lainnya adalah sistem di perusahaan. Biasanya perusahaan memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan akan membuat program kerja yang akan didelegasikan ke semua karyawan yang ada.

Setiap karyawan perusahaan memiliki posisi tertentu yang melaksanakan bagian dari program perusahaan. Misalnya seseorang yang bertugas sebagai sales. Ia bertugas menjual barang yang dihasilkan perusahaan.

Sebagai sales, kinerjanya dinilai dari jumlah barang yang dijual. Jika tidak ada satupun barang yang ia jual maka prestasi kerjanya dianggap rendah atau tidak bekerja sama sekali. Meskipun ia beralasan bahwa ia membersihkan parit, menyapu lantai, dan membuang sampah.

Kebersihan gedung adalah tanggung jawab petugas kebersihan. Jika petugas penjualan membersihkan gedung maka itu tetap dianggap prestasi petugas kebersihan. Petugas penjualan juga tidak akan disalahkan jika gedung dalam keadaan kotor.

Petugas penjualan yang tidak menjual satu pun produk perusahaan dianggap tidak bekerja sama sekali. Ia membahayakan perusahaan karena perusahaan akan mati jika tidak ada barang yang berhasil dijual. Meskipun gedungnya bersih mengkilat, perusahaan akan hancur tanpa ada penjualan.

ilustrasi cerita di atas tentang pegawai istana dan sales perusahaan yang dianggap tidak bekerja karena tidak mengerjakan tugas utama mirip dengan perkataan Jalaludin Rumi di dalam kitabnya. Beliau mengingatkan adanya tugas utama yang harus dikerjakan oleh manusia. Beliau berkata:
Sejatinya manusia datang ke dunia ini untuk mengerjakan satu tugas tertentu. Sesuatu yang menjadi maksud dan tujuannya. Jika ia tidak mengerjakannya, berarti ia tidak mengerjakan apapun. (Kitab Fihi Ma Fihi)
Sebagaimana pegawai istana dan sales yang dianggap tidak melaksanakan tugas, manusia juga dianggap tidak melaksanakan tugasnya di dunia jika ia melupakan fungsi utamanya diciptakan.

Semua makhluk Allah SWT diciptakan dengan tujuan tertentu. Virus dan bakteri yang kecil sekalipun, diciptakan dengan tujuan khusus. Lalu bagaimana mungkin manusia diciptakan tanpa ada tujuan sama sekali?

Lalu apa tugas utama manusia? Manusia diciptakan dengan memiliki perangkat-perangkat yang komplit dan tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya. Bahkan tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam diciptakan untuk digunakan oleh manusia. Tentu tugas yang diberikan kepada manusia lebih tinggi daripada makhluk-makhluk lainnya.

Manusia yang tidak berusaha memahami tugasnya di dunia akan menyesal di akhirat. Biasanya manusia-manusia ini menjalani kehidupannya di dunia sebagaimana cara hewan menjalani kehidupannya. Mereka diumpamakan bagaikan binatang ternak. Allah SWT berfirman:
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (QS. Al-A'raf ayat 179)
Tujuan hidup hewan ternak hanyalah di seputar mencari makan, minum, dan memenuhi kebutuhan seksual. Manusia yang hidup seperti hewan ternak dianggap lebih rendah daripada hewan ternak. Itu disebabkan manusia dikaruniai akal pikiran dan perasaan yang lebih kuat daripada hewan ternak. Tentu mereka memiliki tugas yang lebih tinggi daripada hewan ternak.

Emas dan besi saja memiliki tugas yang berbeda. Emas yang merupakan logam mulia disebabkan keindahan dan kelangkaannya tidak layak untuk melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh besi.

Apa kata dunia jika emas dijadikan paku untuk membuat lemari? Terlalu mahal dan sangat merugikan bagi emas. Emas memiliki kesempatan untuk berada di tempat mulia. Ia bisa berada di jari manis wanita sebagai cincin yang indah. Ia juga bisa menjadi kalung yang melingkar dengan elegan di leher wanita.

Sebagaimana emas yang berharga, demikian pula manusia. Manusia terlalu berharga jika hidup seperti hewan. Ia akan mengalami kerugian yang besar. Meskipun ia hidup kaya raya dan terkenal di dunia, tetapi jika tidak melaksanakan tugas utama sebagai hamba Allah SWT itu adalah kerugian yang besar. Seharusnya ia bisa menjadi raja-raja di surga. Relakah manusia menjadi tawanan di neraka?

Tugas utama manusia tercantum di dalam Al-Quran:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56)
Jabatan-jabatan yang melekat pada manusia sebenarnya melengkapi jabatan utama. Jabatan utama manusia adalah hamba Allah SWT yang beribadah kepadaNya. Jabatan lainnya adalah jabatan yang mendukung jabatan utama.

Manusia memiliki jabatan utama sebagai Abdullah (hamba Allah SWT) sebelum menyandang jabatan lain seperti ayah, guru, karyawan, pedagang, pengurus yayasan, dan lain-lain. Ayah adalah jabatan tambahan yang seharusnya memberi nilai tambah sebagai hamba Allah SWT.

Jika ada seorang ayah yang melakukan korupsi, pada dasarnya ia tidak melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah SWT. Meskipun ia beralasan bahwa ia korupsi untuk memenuhi kebutuhan anaknya dan istrinya. Ia korupsi untuk menjalankan fungsinya sebagai ayah.

Manusia sering melupakan tugas utamanya dengan alasan lelah melaksanakan tugas tambahan. Tidak mengerjakan sholat dengan alasan lelah bekerja. Tidak mau belajar mengenali dan mencintai Allah SWT dengan alasan terlalu sibuk dengan urusan lain.

Para Nabi telah diutus untuk memberitahu dan mengingatkan manusia akan tugas-tugasnya. Allah SWT juga telah menurunkan kitab-kitab suciNya untuk dipelajari manusia. Namun, manusia sering melupakan tugas utamanya. Mereka memilih berpaling sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Quran:

Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (QS. Al-Kahfi ayat 57)

Manusia yang cerdas akan menjalankan tugas utamanya lebih dahulu sebelum mengerjakan tugas lainnya. Ia tidak akan merasa rugi untuk belajar agama karena ia tahu itu adalah pelajaran utama sebelum mempelajari ilmu lainnya.

Wallahu a'lam bishshowab.

1 komentar

  1. Tugas utama yg pertama diselesaikan namun terkadang hawa nafsu yg menyebabkan memilih menyelesaikan yg tidak seharusnya diselesaikan. La Haula wala quwwata Illa Billah

    BalasHapus
Translate