UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Bukti Keberadaan Allah (Bagian ke-2)

 



Kenapa Allah SWT di dalam Al Quran, surah Al-Ghosiyah, menyuruh untuk memperhatikan dan memikirkan tentang unta? Allah SWT berfirman:
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (QS. Al Ghosiyah ayat 17)"
Tempat tinggal unta di padang pasir membuat orang yang memperhatikannya akan menyadari bahwa semua ciptaan Allah SWT tercipta dalam keadaan yang sempurna. Unta adalah contoh kendaraan yang tercipta dengan karakter-karakter sempurna untuk padang pasir.

Mengarungi padang pasir berbeda dengan medan lainnya. Saat terjadi badai pasir, bukit-bukit pasir akan berpindah sehingga semua tanda-tanda jalan akan hilang. Kondisi rute yang berubah akan membuat musafir mudah tersesat. Jika sudah kehilangan arah maka yang bisa dilakukan adalah melepaskan tali kendali unta dan unta akan kembali ke kota asalnya. Ini disebabkan unta memiliki kemampuan navigasi dengan menggunakan magnet bumi. Seperti burung merpati yang bisa kembali ke asalnya walaupun dibawa dalam sangkar tertutup. Itulah sebabnya burung merpati dulu digunakan saat perang untuk mengirim pesan kepada pasukan yang berada di markas.

Perjalanan di padang pasir membuat seseorang tidak akan bertemu dengan air atau rumput selama berhari-hari. Oleh karena itu Allah SWT memberi kelebihan unta untuk menyimpan persediaan di dalam punuknya sehingga mampu tidak makan dan minum berminggu-minggu. Jika mengalami cuaca yang sangat panas, binatang lain akan mengalami dehidrasi dan darah mengental. Tetapi unta tidak mengalami pengentalan dan darahnya masih bisa mengalir dengan baik sehingga mampu bertahan di daerah dengan suhu empat puluh satu derajat celcius. Kemampuan unta ini dikarenakan sel-sel darah merahnya berbentuk oval, bukan bulat.

Pasir yang lembut akan membuat kaki yang menginjaknya terbenam. Langkah menjadi berat dan melelahkan. Tapi kaki unta memiliki bentuk yang membuat unta seperti mengambang di atas pasir. Kakinya yang tinggi juga membuat unta bisa melangkah dengan lebar di atas gundukan-gundukan pasir.

Badai pasir tentu akan menyulitkan mata untuk melihat. Unta memiliki membran, alis tebal, dan dua lapis bulu mata yang melindungi mata mereka dari badai pasir. Unta pun mempunyai pelindung di bawah dadanya dan sepasang bantal di lututnya sehingga ia bisa duduk di atas pasir yang panas dengan nyaman.

Kedua lubang hidung unta sangat sempit dan dikelilingi oleh bulu-bulu. Sementara bagian pinggir hidungnya berfungsi sebagai pelindung. Unta bisa menutupnya untuk mencegah debu masuk ke dalam paru-paru. Hidung unta juga dirancang dengan bentuk khusus untuk terus bekerja menjaga uap air pada saat bernapas. Cara kerja yang membuat cairan tubuh terjaga sehingga dengan demikian unta sedikit sekali kehilangan air.

Unta juga memiliki ginjal dan usus yang berfungsi secara efisien untuk menampung air. Unta memiliki kulit tebal yang bekerja menolak cahaya panas matahari yang keluar dan panas gurun pasir, begitu pula leher dan kaki yang panjang kaki berfungsi untuk menjaga tubuhnya dari pasir dan panas.

Kedua telinga unta bentuknya kecil dan tidak terlalu tampak, apalagi bulu-bulu unta menutupi keduanya dari berbagai sisi guna melindunginya dan pasir-pasir yang dihamburkan oleh angin. Apabila terjadi badai pasir, kedua telinga tersebut mampu melentur ke belakang dan melekat pada kepala.

Tanaman yang ada di padang pasir biasanya berduri dan kering (kaktus). Unta memiliki memiliki bibir dan mulut besar, bergerigi padat dan kuat yang membuat dia bisa memakan kaktus.

Bukan hanya unta, semua makhluq diciptakan Allah SWT dengan sempuma dan sesuai dengan jenis makanan, habitat, dan lingkungannya. Perhatikan binatang-binatang pemakan rumput atau daun-daunan seperti kuda, kambing, sapi atau jerapah. Kita tidak akan menemukan gigi taring di dalam mulut mereka. Kita baru menemukan taring pada hewan-hewan pemakan daging yang digunakan untuk merobek daging mangsanya seperti harimau dan serigala.

Perhatikan juga bentuk paruh dari burung-burung. Bentuk paruh burung pemakan daging akan berbeda dengan burung pemakan biji-bijian. Paruh pemangsa ikan pun berbeda bentuknya dengan paruh burung penghisap madu.

Allah SWT sebagai Sang Maha Pencipta di dalam Al Quran berfirman:
"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang menciptakan dan menyempurnakannya. (OS. Al-Ala ayat 1-2)."
Di dalam Al Quran Allah SWT berfirman:
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yasin ayat 36)"
Makhluq diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan dan memiliki keinginan terhadap pasangannya. Jika ditanyakan kepada lelaki untuk menyebutkan hal yang paling indah di dunia, maka dia akan menjawab wanita. Demikian juga jika ditanyakan kepada wanita hal yang paling menarik hatinya dan menjadi pembicaraan di kalangan wanita, jawabnya adalah lelaki.

Allah SWT memberikan karakter makhlukNya dengan karakter yang sesuai dengan karakter pasangannya. Lelaki memiliki tubuh yang kuat dan rasa tanggungjawab memiliki karakter ingin melindungi dan memberi nafkah kepada wanita. Tetapi lelaki tidak cukup kuat dan sabar untuk bangun di malam hari karena tangisan bayi disebabkan haus atau celananya basah. la membutuhkan wanita yang lemah namun memiliki perasaan yang kuat kepada anaknya.

Allah SWT menciptakan air susu ibu sesuai dengan kebutuhan bayinya. Air susu pertama yang keluar dari ibu adalah kolostrum yang berwarna kekuningan dan kental. Cairan ini banyak mengandung antibodi penghambat pertumbuhan virus dan bakteri sehingga sangat penting untuk segera diberikan pada bayi ketika ia lahir.

Saat bayi bertambah besar, maka kebutuhannya bertambah banyak, sehingga volume air susu yang tersedia di ibu juga menyesuaikan menjadi bertambah banyak. Saat bayi sakit air susu ibunya berubah menjadi kekuningan seperti kolostrum untuk menambah daya tahan anaknya. Subhanallah. Maha suci Allah SWT.

Allah SWT menciptakan secara langsung dengan sempuma tanpa melalui proses evolusi sebagaimana teori Darwin. Darwin mengatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera. Tentu ini bertentangan dengan semua kitab suci yang telah diturunkan Allah SWT. Berdasarkan kitab Zabur, Taurat, Injil dan Al Quran, manusia pertama adalah Nabi Adam AS yang diciptakan secara langsung. Jika evolusi terjadi, pertanyaanya adalah kenapa evolusi tersebut terhenti dan tidak lagi terjadi saat ini?

Evolusi pada manusia hanyalah khayalan di dalam film. Digambarkan ada sekelompok manusia yang terkena radiasi nuklir kemudian mengalami mutasi genetik. Dari tubuh mereka tumbuh organ tambahan yang sempurna berupa sayap, tanduk atau cakar. Padahal kalau manusia terkena radiasi justru akan merusak organ-organ tubuh yang ada bukan menimbulkan organ yang baru. Radiasi membuat cacat organ tubuh dan timbulnya kanker.

Kesempurnaan semua makhluk adalah bukti bahwa alam tidak terjadi dengan sendirinya tetapi ada perancang yang Maha Kuasa. Tidak ada kekuatan lain yang bisa menciptakan selain Allah SWT. Sungguh sangat bodoh manusia yang menyembah patung berhala, keris, batu akik atau menyembah sesama manusia.

Allah SWT menantang semua yang disembah selain Allah SWT untuk sekedar menciptakan makhluk yang lemah seperti lalat sebagaimana ayat Al Quran:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun. walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka. tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (OS. Al Hajj:73)"
Wallahu a 'lam bisshowab.

Posting Komentar

Translate