UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Bukti Keberadaan Allah (Bagian ke-3)

 

Penggemar Avenger pasti mengenal sosok yang bernama Thanos. Tokoh yang mengumpulkan infinity stones untuk melenyapkan separuh manusia bumi. Thanos menjadi sosok yang kontroversial karena dia melakukan hal tersebut dengan tujuan agar dunia menjadi lebih baik. Bagi Thanos manusia sudah terlalu banyak, sehingga dunia tidak akan sanggup lagi memenuhi kebutuhan mereka.

Jika manusia terlalu banyak maka sumber daya air dan makanan akan habis sehingga seluruh manusia akan mati. Tujuan Thanos mengumpulkan infinity stones bukan untuk berkuasa. Setelah dia mengumpulkan batu-batu tersebut dan berhasil memusnahkan separuh manusia, Thanos kemudian mengasingkan dirinya menjadi petani.

Ini hanyalah cerita khayalan. Namun apakah teori yang dikhawatirkan Thanos akan terjadi? Tentu saja tidak. Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluq, tetapi juga menjaga keseimbangan ciptaanNya. Dan ini merupakan bukti adanya Allah SWT.

Bagaimana mungkin kehidupan di dunia ini bisa teratur dan seimbang jika tidak ada yang mengaturnya. Siapakah yang mengatur arah matahari, bulan dan planet-planet? Sedangkan untuk mengatur pesawat saja dibutuhkan menara pengawas agar tidak terjadi tabrakan. Jalan raya pun membutuhkan lampu merah untuk menghindari kemacetan. Di dalam Al Quran Allah SWT berfirman:
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al Mulk ayat 1-2)."

Keseimbangan unsur-unsur alam.

Kandungan oksigen (O2) dalam udara sekitar dua puluh persen. Jika kandungan oksigen dalam udara sedikit maka manusia dan binatang akan mati. Manusia dan hewan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Namun kandungan oksigen di udara tidak akan habis karena tumbuhan di siang hari menghirup karbondioksida dan mengeluarkan oksigen. Pertanyaannya adalah siapakah yang mengatur jumlah manusia, hewan, dan tumbuhan agar seimbang sehingga kandungan oksigen di dunia tetap sekitar dua puluh persen?

Bagaimana jika terjadi kebakaran hutan yang sangat luas? Bukankah itu akan mengurangi jumlah tanaman sehingga produksi oksigen akan berkurang? Kebakaran hutan adalah salah satu skenario Allah SWT untuk menjaga keseimbangan oksigen di udara. Karena jika oksigen terlalu banyak justru akan membuat paru-paru rusak, sehingga perlu dikurangi.

Pernahkan kita berpikir bahwa angin yang bertiup selama ini diatur arah dan kecepatannya? Angin yang bertiup terlalu kencang akan merontokkan bunga-bunga sehingga tanaman tidak bisa berbuah. Angin yang terlalu lambatpun akan menggagalkan proses perkawinan putik dan benang sari sehingga tanaman juga tidak bisa berbuah. Kecepatan angin tidak boleh terlalu lambat tetapi juga tidak boleh terlalu kencang agar tanaman bisa menghasilkan buah.

Allah SWT juga mengatur arah angin agar kita bisa mendapatkan air minum. Bayangkan seandainya tidak ada angin, maka air laut yang menguap menjadi awan tebal tersebut akan tetap berada di atas laut. Setelah uap air berkumpul menjadi awan, hujan akan turun di atas laut. Jika tidak ada angin, maka hujan tidak akan turun di gunung-gunung sehingga tidak ada ada sungai, mata air, dan danau. Akibatnya adalah semua makhluq yang berada di daratan akan musnah. Allah SWT di dalam Al Quran berfirman:
"Dan, Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS al-Hijr ayat 22)."

Keseimbangan piramida dan rantai makanan

Piramida makanan yang kita pelajari saat belajar di sekolah menunjukkan bahwa jumlah tumbuhan lebih banyak daripada hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Sedangkan hewa herbivora lebih banyak daripada hewan carnivora (pemakan daging). Keseimbangan ini terus dijaga oleh Allah SWT untuk menghindari terjadinya kemusnahan masal.

Contohnya adalah, rumput dimakan domba dan domba dimakan serigala. Oleh karena itu rumput selalu lebih banyak daripada domba, dan domba selalu lebih banyak daripada serigala. Jika jumlah domba terlalu banyak, maka rumput akan habis dan domba pun akan menyusul mati karena kehabisan makanan. Jika serigala terlalu banyak maka domba akan habis sehingga yang tersisa hanya serigala dan rumput. Tentu saja serigala tidak akan mampu bertahan hidup jika hanya ada rumput karena pencernaannya diciptakan untuk mencerna daging bukan rumput.

Rantai makanan menunjukkan bahwa semua makhluq memiliki fungsi dan tujuan tertentu saat diciptakan. Mungkin ada yang bertanya, kenapa Allah SWTmenciptakan binatang ular, serigala, dan binatang-binatang buas lainnya? Jawabnya adalah binatang-binatang tersebut hadir untuk menjaga keseimbangan alam agar kehidupan tidak punah.

Saat masih kecil, penulis ditanya oleh ayah, “Sebutkan ciptaan Allah SWT yang tidak ada gunanya?” Penulis berkata, ”Rayap tidak ada gunanya, bahkan rayap menghancurkan lemari, kursi dan atap-atap rumah.” Ayah menjawab, “Kalau tidak ada rayap, pohon-pohon yang tumbang di hutan akan bertumpuk-tumpuk dan tidak bisa hancur. Fungsi rayap adalah menguraikan batang-batang pohon tersebut menjadi pupuk agar bisa menjadi makanan untuk pohon lainnya.”

Seluruh ciptaan Allah SWT pasti ada gunanya. Tidak mungkin, ada makhluq Allah SWT yang diciptakan dengan sia-sia. Allah SWT berfirman dalam al Quran:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al Imron ayat 190-191)"

Keseimbangan alam semesta merupakan bukti adanya Allah SWT. Ketika manusia berbuat kerusakan yang sangat besar di muka bumi maka Allah SWT akan mengirimkan bencana untuk menghentikan perbuatan tersebut. Contohnya adalah jika terjadi perbuatan zina yang merajalela, maka akan diturunkan jenis penyakit seksual yang baru yang menakutkan sehingga perbuatan zina tersebut terhenti. Penyakit sifilis, herpes, gonorhea adalah contoh-contoh penyakit seksual yang muncul yang tidak ditemukan di awal-awal kehidupan manusia.

Penyakit kelamin yang muncul pada abad ke-20 adalah HIV/AIDS yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Sampai sekarang para ahli belum menemukan vaksin atau obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan AIDS adalah dengan menghentikan perzinahan.

Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
”Tidaklah nampak perbuatan zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.” (HR. Ibnu Majah)"

Covid-19 yang melanda dunia bisa jadi merupakan skenario Allah SWT untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Walaupun belum ada laporan yang secara komprehensif melaporkan dampak covid-19 terhadap dunia, namun beberapa ahli lingkungan menyatakan bahwa covid-19 telah mengurangi polusi udara, air dan tanah. Langit kembali membiru karena polusi asap berkurang drastis.

Covid-19 membuat masyarakat menjadi lebih banyak berada di rumah sehingga penggunaan kendaraan berkurang. Pekerjaan semakin banyak yang dilakukan secara online. Kegiatan yang dulu dilakukan pada suatu tempat kini dilakukan menggunakan video conference. Kampus-kampus mulai banyak yang membuka kuliah jarak jauh. Konsultasi kesehatan, hukum, pendidikan, dan lain-lain yang selama ini berjalan secara tatap muka kini mulai banyak yang bisa diakses dari rumah.

Wallahu a’lam bisshowab.

Posting Komentar

Translate