UXGwYckfCgmqHszQE5iamiTBKMiIQBNym46UNkvU
Lembar Nasihat

Anugerah tidak Terduga


  

Kontributor: Toni Budiarso

Cerita ini saya dapatkan dari sahabat saya yang bernama Ambar Cahyono Madi yang sering dipanggil kang Ombo. Ia adalah salah seorang relawan yang berjuang menyelamatkan korban saat terjadi bencana. Salah satu peristiwa bencana yang ia ikut menanganinya adalah saat gunung Merapi meletus.

Selesai erupsi pada tanggal 30 November 2010, kang Ombo, kembali ke rumahnya. Ia menjuluki rumahnya dengan sebutan gubug girli kalkun (gubug pinggir kali kuning) yang artinya dalam bahasa Indonesia rumah pinggir aliran sungai kali kuning. Suasana sejuk nyaman rumahnya ia harapkan bisa menghilangkan kenangan mengerikan tubuh-tubuh warga yang kaku gosong menghitam. Tapi kenangan itu tidak akan hilang dengan mudah dari ingatannya.

Pada tanggal 19 Desember 2010, ia menerima SMS dari temannya, "Luangkan waktumu. Ke rumahku lah kamu. Aku ada perlu denganmu…" Temannya yang mengirim SMS tersebut adalah seorang yang dermawan dan dikagumi oleh kang Ombo. Kang Ombo kemudian berniat mendatangi rumah temannya yang mewah dan terkenal terbuka buat siapapun.

Setelah menyatakan kesiapannya, mereka berjanji untuk bertemu pada waktu yang telah ditentukan. Namun, saat kang Ombo sampai di rumahnya. Kawannya berkata, "Maaf ya Mbar. Aku tergesa ada acara keluar kota. Tak bisa lama aku menjamumu saat ini. bahkan aku tak bisa sekedar duduk sejenak menyambut datangmu...."

Kang Ombo walau ada rasa dongkol menyesakkan hati, hanya pasrah mengatakan iya. Kawannya ini yang mengundang kang Ombo. Tapi setelah kang Ombo datang justru ditinggalkannya. Padahal mereka sudah sepakat mengenai waktu pertemuan. Begitu mudahnya kesepakatan itu dibatalkan.

Kawannya ini berkata lagi, "Ini ada oleh-oleh dari aku pergi haji bulan kemarin. sedikit kurma Nabi. kacang gurun. rumput Fatimah dan air Zam-Zam abadi. Juga sekalian bawalah tas jinjing yang satunya itu. Tas itu berisi buku-buku tuntunan ilmu ber-haji. Kau semangatilah dirimu dengan isi buku-buku itu, agar segera kau tergerak pergi haji. Supaya lengkap rukun Islammu."

Kang Ombo terima dengan senyum dan mengangguk dalam. Meskipun ada kecewa di hati. Pasangan suami istri ini pergi meninggalkan kang Ombo sendirian yang kaku salah tingkah di ruang tamu yang megah itu. Merasa dilecehkan dan dianggap orang yang tidak penting sama sekali. Sesampainya di rumah. Kang Ombo menaruh tas jinjing itu di dinding bilik mushola di rumahnya.

Dua bulan kemudian. Selepas sholat shubuh kang Ombo baru teringat hadiah dari kawannya. Tas jinjing buku-buku tuntunan haji. Beliau membukanya. Saat buku-buku itu ditarik keluar dari tas. Terikut pula sebuah amplop coklat gendut berisi. Ketika dibuka. Betapa terkejutnya kang Ombo ternyata itu adalah uang berwarna merah semua.

Kang Ombo terpekik tertahan waktu itu. Kuatir membangunkan seisi rumahnya. Kemudian dengan gemetaran beliau menghitung jumlah uang tersebut. Dua puluh lima juta rupiah! Dengan penuh kerahasiaan disimpannya uang itu kembali.

Setelah itu kang Ombo menilpon kawannya yang menghadiahi tas jinjing itu. "Ini aku temukan amplop berisi uang milikmu. yang terikut dalam tas jinjing berisi buku-buku ilmu berhaji hadiahmu dua bulan kemarin. Kapan ada waktu aku akan segera mengantarkannya balik utuh kepadamu." kata kang Ombo.

Dari seberang, suara si Dermawan lantang berkata, ”Haaa ???!!! Baru sekarang kamu buka tas jinjing itu???? " "Iya. Kugantung selama ini di dinding mushola gubug kami. Lalu kapan uangmu ini bisa kukembalikan? aku harus tahu jadwal di rumahmu. karena sibukmu akan sulit rasanya ketemu dirimu kalo aku asal kerumahmu..." lanjut kang Ombo.

“ ITU REZEKIMU !!! SEGERALAH MENDAFTAR PERGI HAJI !!!" teriak kawannya dengan lantang dari seberang sana. Tangan kang Ombo bergetar. Jari-jarinya melemah. HP-nya jatuh ke tanah. Beliau tersungkur sujud syukur di tanah yang penuh dedaunan kering menyampah. “ ALLAHU AKBAR !!!...ALLAHU AKBAR !!!...ALLAHU AKBAR !!!.."

Anugerah yang begitu indah dari Allah. Seakan-akan ini merupakan hadiah dari Allah setelah ia berjuang menyelmatkan korban bencana. Kebahagian yang membuat tidak ada lagi kenangan aroma amis gurih khas daging mayat gosong di hidungnya lagi. Semua bayangan mayat gosong itu berganti beraroma wangi bunga.

Bismillah, tahun 2023 kang Ombo akan pergi haji mengantar ibu kandung dan ibu mertuanya. Semoga haji beliau bersama keluarganya mabrur.

Aamiin. Allahumma Aamiin.

Posting Komentar

Translate